Scroll untuk baca artikel
Uncategorized

Jaga Konsistensi Kepedulian untuk Mencegah Indonesia Jadi Episentrum Covid-19

261
×

Jaga Konsistensi Kepedulian untuk Mencegah Indonesia Jadi Episentrum Covid-19

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi pandemi Covid-19 (MEDIA)

Saran WHO

PSBB sebagai salah satu instrumen cegah-tangkal penularan Covid-19 telah diperkuat dengan hadirnya Keputusan Presiden No.12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai bencana nasional. Diyakini bahwa penetapan ini akan meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan semua elemen masyarakat, baik di perkotaan maupun desa. Karena penularan Covid-19 lebih ditentukan oleh aktivitas mereka yang terinfeksi, masyarakat bersama pemerintah memang harus bahu membahu menjaga konsistensi pembatasan sosial. Hanya dengan cara itu, pemerintah dan masyarakat bisa melindungi negara ini agar tidak menjadi episentrum pandemi Covid-19. Itulah urgensinya memperkuat kerja cegah-tangkal penularan di semua daerah.

Mengapa kepedulian dan kewaspadaan masyarakat menjadi sangat penting? Baru-baru ini, WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) kawasan Asia Tenggara memublikasikan media briefing sebagai peringatan dan saran kehati-hatian untuk negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Menurut WHO, gelombang episentrum wabah Corona dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa akan menuju Asia Tenggara. Potensi pergeseran gelombang episentrum wabah Corona ke kawasan Asia Tenggara bisa jadi sangat besar jika tidak dikendalikan dari sekarang.

Sebagai saran dan peringatan, baik Pemerintah dan semua elemen masyarakat Indonesia perlu menyikapi pernyataan WHO itu dengan meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian. Terpenting, saran dan peringatan dari WHO itu hendaknya tidak membuat masyarakat semakin takut dan juga tidak panik.

Siapa pun atau negara mana pun patut belajar dari pengalaman menyedihkan AS, Itali serta Inggris. Akibat yang ditimbulkan oleh Pandemi Covid-19 di AS, Itali serta Inggris benar-benar di luar perkiraan. Mengacu pada angka kematian yang begitu besar, semua negara memang patut mencermati penyebab yang melatarbelakangi besarnya jumlah korban jiwa di tiga negara itu.

Pada pekan kedua April 2020 misalnya, data penghitungan korban Virus Corona di Universitas Johns Hopkins (JHU) melaporkan 2.108 orang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir di wilayah AS. Hari itu, total korban meninggal di negara itu mencapai 18.586 orang. Pada hari yang sama, jumlah kematian terbaru akibat wabah virus corona di Inggris bertambah 917 menjadi 9.875 orang. Sedangkan jumlah kematian di Italia akibat Virus Corona sudah mencapai 10.779.

Berdasarkan gambaran dari tiga negara itu, saran dan peringatan dari WHO memang patut disikapi, termasuk oleh Indonesia. Secara tidak langsung, pemerintah dan semua elemen masyarakat didorong untuk bertekad melindungi negara ini dari kemungkinan menjadi episentrum Covid-19. Bersama pemerintah, semua elemen masyarakat terpanggil untuk bahu membahu, meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian.

Untuk itu, kerja pencegahan dan menangkal penularan wabah Virus Corona harus semakin diintensifkan di semua daerah hingga pelosok. Selain mendorong masyarakat untuk terus menerapkan pembatasan sosial (social distancing), bersikap dan bertindak tegas perlu dilakukan terhadap siapa saja yang menganggap remeh ancaman dari penularan Covid-19. ***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *