BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Keresahan kontraktor, konsultan dan konstruksi Kota Bukittinggi yang dijanjikan proyek oleh oknum makelar gentayangan di Pemerintahan Bukittinggi menuai kekecewaan. Hal tersebut disampaikan Forum Komunikasi Jasa Kontruksi Bukittinggi (FKJKB), Rabu kemaren kepada media yang dilansir terbitan Sumbar.
Salah seorang kontraktor yang keberatan disebutkan namanya menjelaskan untuk proyek SPK di bawah 200 juta. sistem penawaran hingga pekerjaan fisik kepada kontraktor, dengan syarat setor uang 10-30% sebelum proyek berlangsung agar proyek dapat.
“Bahkan ada kontraktor yang sudah setor uang 100% untuk mendapatkan 10 paket proyek SPK di tahun anggaran 2021. Namun kenyataannya hanya mendapatkan 2 paket proyek,” terangnya.
Ironinya 1 paket yang sama, bisa dijual oknum lebih dari 1 orang kontraktor. “Uang diambil tapi proyek tidak dapat,” tegas salah seorang kontraktor.
“Pola penawaran oknum makelar diduga memiliki kedekatan dengan penguasa agar segera dihentikan.” tambahnya.
Sementara saat di konfirmasi, Sekda Kota Bukittinggi, Martias Wanto melalui telpon selulernya, Jum’at (11/2), sekaitan gentayangan oknum makelar proyek di Rumah Bagonjong Balaikota, ia mengaku Pemko tidak pernah memakai serta mengakui keberadaan makelar.
“Kegiatan yang dilaksanakan oleh masing masing PPK pada satuan SKPD dilaksanakan secara langsung dengan mekanisme yang telah ditentukan dengan aturan,” jelas Martias Wanto. (Red)