Scroll untuk baca artikel
Nusantara

BPR Dhanaagung Karangampel Indramayu, Peringkat Pertama se-Eks Karesidenan Cirebon

391
×

BPR Dhanaagung Karangampel Indramayu, Peringkat Pertama se-Eks Karesidenan Cirebon

Sebarkan artikel ini
HR Agung Laksono (lima dari kanan) usai peresmian Gedung BPR Dhanaagung Karangampel di Indramayu, Minggu 31 Juli 2022 berfoto bersama direksi dan komisaris (Foto: A.Ristanto)

INDRAMAYU, JAYA POS – Sebagian Jalan Raya Barat, Karangampel Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Minggu 31 Juli 2022 ditutup. Pada jalur lalu lintas dari arah Kota Indramayu ke wilayah Cirebon itu diberlakukan contra flow sementara, untuk kepentingan acara peresmian gedung Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Dhanaagung yang menggunakan sebagian jalan nasional tersebut.

HR Agung Laksono salah seorang pemegang saham lembaga keuangan tersebut meresmikan Gedung BPR Dhanaagung dalam acara sederhana. Hadir Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten Indramayu, para kepala  sekolah Kecamatan Karangampel dan juga anak-anak kurang mampu. Tampak hadir pula Anggota Komisi – 1 DPR RI, Dave Akbarshah Fikarno Laksono serta Kuwu Dukuh Tengah, Setiawan.

Gedung BPR ini hasil renovasi kantor yang awalnya didirikan tahun 1992 dan diresmikan Menteri Penerangan H Harmoko pada 7 Mei 1992. Setelah 30 tahun usaha ini berkembang dengan fokus membantu dan melayani usaha dan perekonomian masyarakat serta usaha menengah, kecil mikro (UMKM), kini berhasil memperluas dan meningkatkan kantor perbankan tersebut.

HR Agung Laksono yang kini Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia (Wantimpres RI) mengungkapkan, Indramayu bukan daerah asing baginya. Semasa kecil ia yang bersekolah di Sekolah Rakyat Kota Cirebon sering berkunjung ke tempat pamannya di Indramayu. Perjalanan menuju daerah penghasil mangga itu selalu melewati Karangampel.

“Jalan raya di depan kantor BPR yang saat ini mulus, pada waktu itu cukup parah kondisinya. Terbetik dalam hati, saat besar nanti saya ingin membantu warga di sini,” ungkap Agung yang kini Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia (Wantimpres RI).

Mudahkan Masyarakat

Melalui usaha bank ini, diharapkan masyarakat bisa lebih mudah dan murah mendapat pelayanan kredit. Syukur alhamdulillah sejak dioperasionalkan dengan hanya tiga karyawan, kini jumlahnya meningkat menjadi 30 orang. Demikian pula bidang usaha BPR di wilayah ex Karesidenan Cirebon yang meliputi wilayah bekas kesultanan Cirebon  ini, telah berhasil mencapai peringkat pertama dari awalnya di peringkat terbawah.

Hasil peringkat utama tersebut, tentu setelah masyarakat merasakan  pelayanan jasa perbankan yang mantap, cepat, bersahabat dan profesional serta aman. “Saya berharap prinsip kerja yang baik ini terus dipertahankan bahkan  ditingkatkan,” ujar Agung Laksono yang pernah menjabat Ketua DPR RI dan Menko Kesra.

Konvensional dan Syariah

Direksi Dhanaagung Nunung Nurhayati mengungkapkan, BPR ini adalah bank yang melayani kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. BPR  juga menawarkan layanan simpan deposito berjangka atau tabungan, kredit dan pinjaman, pembiayaan dan penempatan dana. Semua dana simpanan di Dhanaagung dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) sehingga pasti aman.

Menurut Ir. Kanjeng Pangeran Anton Nangoy Hanindiyonagoro MBA, salah seorang pemegang saham BPR Dhanaagung Karangampel, awal usaha ini memang didasari niat membantu masyarakat kecil. “Saat ini setelah 30 tahun berlalu, bahkan bisa menyalurkan kredit sampai Rp.100 juta, untuk kepentingan usaha koperasi,” tambahnya.

Peresmian BPR ini mendapat sambutan positif Ketua DPRD Kabupaten Indramayu, Syaefudin dan bahkan siap menjadi marketing, agar seluruh anggota dewan bisa menempatkan dana di Dhanaagung, menyusul komitmen yang sama dari Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Teguh R Merdeka yang juga hadir pada acara tersebut.

Pada kesempatan tersebut Anggota DPR RI Dave AF Laksono dari daerah pemilihan Jabar 8 yang meliputi Kabupaten dan Kota Cirebon serta Kabupaten Indramayu, menyatakan  siap membantu dan memfasilitasi permohonan kebutuhan warga yang sebelumnya disampaikan Kuwu Dukuh Tengah, Setiawan. Salah satu kebutuhan yang diharapkan adalah pengadaan generator set (genset) untuk memompa dan mengalirkan air ke persawahan rakyat, agar bisa dua kali panen dalam setahun. Empat unit genset yang ada masih dianggap kurang untuk membantu pengairan sawah rakyat setempat. (RIS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *