BeritaNusantara

Kontroversi Pernyataan Gubernur Sumbar di Tengah Bencana Alam Pessel

357
×

Kontroversi Pernyataan Gubernur Sumbar di Tengah Bencana Alam Pessel

Sebarkan artikel ini

PESISIR SELATAN, JAYA POS – Pernyataan Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, di sebuah stasiun televisi lokal menjadi sorotan tajam di tengah kondisi darurat akibat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Pesisir Selatan di beberapa hari ini, Kamis 07 Maret hingga dini 09 Maret 2024 situasi kehidupan 50.000 jiwa masyarakat terdampak secara langsung, pernyataan tersebut dinilai tidak tepat.

Meskipun Bupati Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat dan tim tanggap darurat telah bekerja keras sejak Jumat pagi, Gubernur menyatakan tidak pernah menerima laporan dari pihak terkait. Namun, Son Makuwan, Pengurus Bampers Provinsi Riau, menegaskan bahwa Pemda Pesisir Selatan telah memberikan laporan sejak awal kejadian kepada instansi terkait di tingkat Provinsi.

Kritik terhadap pernyataan Gubernur semakin memuncak dengan diungkapkannya bahwa laporan bencana telah secara rutin disampaikan kepada BPBD Sumbar. Meskipun demikian, tudingan Gubernur terhadap Pemda Pesisir Selatan sebagai tidak berdasar dan kurang menghargai upaya tanggap darurat yang telah dilakukan, Pemda Pessel melaporkan.

Kepala BPBD Kabupaten Pesisir Selatan, Doni Gusrizal, menyatakan bahwa laporan telah disampaikan kepada Gubernur sejak awal kejadian. Penegasan ini diperkuat dengan keterangan plt. Kepala Dinas Kesehatan dan plt. Kepala Dinas PUPR Kabupaten Pesisir Selatan bahwa perkembangan kebencanaan terus dilaporkan, termasuk aspek kesehatan dan kerusakan infrastruktur, katanya.

Meskipun ditanya tentang pernyataan Gubernur, Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar, menanggapinya dengan santai. Dia menyoroti kesulitan dalam melaporkan ke OPD Provinsi dan menekankan pentingnya tanggung jawab mereka dalam menyampaikan informasi kepada Gubernur.

Sementara itu, Bupati menegaskan bahwa upaya tanggap darurat terus dilakukan oleh Pemda dan Forkopimda Pesisir Selatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti makanan, air, dan pemulihan akses yang terganggu. Dalam situasi darurat seperti ini, solidaritas dan kerjasama yang efektif menjadi kunci dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat terdampak bencana,tutup bupati.(BsC)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *