PESISIR SELATAN,JAYA POS – Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar, melaksanakan kegiatan Temu Teknologi dan Tanam Perdana untuk Sekolah Lapang Padi Tanpa Olah Tanam Udara Bersih Indonesia di Pondok Gapoktan Langgeng, Nagari Koto Berapak, Kecamatan Bayang, pada Selasa (4/6). Acara ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan visi Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat yang lebih sejahtera, maju, dan bermartabat, serta didukung oleh pemerintahan yang akuntabel dan profesional.
Dalam sambutannya, Bupati Rusma Yul Anwar menekankan pentingnya sektor pertanian dalam memperkuat kemandirian ekonomi daerah. “Sebanyak 73.012 jiwa atau 14,37% masyarakat Pesisir Selatan bermata pencarian sebagai petani. Pertanian, khususnya tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan, memiliki peran strategis dalam pembangunan daerah,” ujarnya.
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat, Febriana; Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan, Mardianto; Penggiat Pertanian, Jhony; camat, walinagari, penyuluh pertanian, serta anggota Gapoktan Langong dan undangan lainnya.
Bupati menambahkan bahwa sektor pertanian berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan dan perkembangan ekonomi daerah, termasuk peningkatan pendapatan petani dan penyerapan tenaga kerja. “Saya meminta Dinas Pertanian untuk meningkatkan produksi dan produktivitas sektor pertanian serta tata kelolanya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian,” tegasnya.
Salah satu teknologi yang diperkenalkan adalah Mulsa Tanpa Olah Tanah (MTOT) Udara Bersih Indonesia (UBI), yang memanfaatkan jerami sebagai pengganti mulsa. Teknologi ini memungkinkan bertani dengan biaya lebih rendah, mengurangi penggunaan pupuk anorganik, dan mengurangi jumlah benih padi yang diperlukan.
Bupati Rusma Yul Anwar mencatat bahwa luas tanam padi pada tahun 2023 mencapai 37.903,36 hektar dengan luas panen 38.928 hektar dan produktivitas 5,23 ton per hektar. Produksi meningkat menjadi 201.336 ton dibandingkan tahun 2022 yang hanya 161.638,55 ton, atau peningkatan sebesar 24,6%. “Dengan penerapan teknologi MTOT UBI, produktivitas bisa mencapai 6-7 ton per hektar,” jelasnya.
Ia berkomitmen untuk terus mendukung dan mengalokasikan Sekolah Lapang Teknologi Udara Bersih Indonesia (UBI) bagi kelompok tani di tahun-tahun mendatang, tidak hanya di kelompok tani ini, tetapi juga di kecamatan lainnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan, Mardianto, menyatakan bahwa Pesisir Selatan merupakan salah satu kabupaten pertama di Sumatera Barat yang menerapkan Tanam Perdana Kegiatan Sekolah Lapang Padi Tanpa Olah Tanam Udara Bersih Indonesia. “Kami berharap dukungan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Pertanian, agar teknologi ini dapat meningkatkan produksi pertanian dan kesejahteraan petani di Pesisir Selatan ke depan,” ungkapnya.(BsC)