Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadlineHukum & Kriminal

Warga Lingkungan Sekitar Resah, Lokalisasi Prostitusi di Karimun Semakin Berkembang

605
×

Warga Lingkungan Sekitar Resah, Lokalisasi Prostitusi di Karimun Semakin Berkembang

Sebarkan artikel ini

KARIMUN, JAYA POS – Mulusnya usaha haram yang dilakoni beberapa orang yang disebut Papi (istilah lokal) untuk menampung para Pekerja Seks Komersial (PSK) yang bertempat di Kelurahan Kapling, Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun, sangatlah meresahkan bagi warga yang bermukim disekitar lokalisasi tersebut.

Yanto salah seorang warga lingkungan sekitar sangat merasa resah dengan keberadaan lokalisasi tersebut, yang sangat berdampak negatif kepada lingkungan disekitarnya.

Yanto kepada Jaya Pos  Karimun mengatakan, Minggu 09/06 bahwa keberadaan lokalisasi tersebut sangatlah berdampak buruk bagi warga sekitar, apalagi keluarga yang memiliki anak remaja yang sedang duduk dibangku sekolah setiap hari melihat para pengunjung lokal dan interlokal keluar masuk ke lokalisasi tersebut (disebut villa) baik ketika para PSK kembali ke ruko, dipagi hari, saat jam anak-anak berangkat sekolah.

” Kami warga sekitar harus intensif mengawasi para anak-anak kami terkhusus yang saat ini diduk dibangku SMA, (Sekolah Menengah Atas).  Bagaimana tidak resah, karena mereka setiap pagi melihat para PSK masuk lokalisasi tersebut, dan juga para pengunjung keluar masuk disiang hari. Kami sangat resah, sehingga kami benar benar ekstra hati-hati untuk menjaga anak-anak kami. Saya juga heran, apakah Pemerintah Kabupaten Karimun sengaja tutup mata dengan keberadaan lokalisasi ini ? ataupun pihak kepolisian. Saya juga tidak tau”, ujar Yanto.

Lurah Kapling Andy Achmad SIP Ketika dikonfirmasi Jumat 07/06 mengatakan bahwa tidak tau akan keberadaan lokalisasi tersebut.

“Saya tidak tau itu, saya tidak bisa kasi statement” (lewat pesan whatshaapnya).

Kapolsek Tebing AKP M Dzais Ketika ingin dikonfirmasi, namun telepon selulernya tidak dapat dihubungi, sampai berita ini terbit belum ada tanggapan dari pihak Polsek, demikian juga Awi sebagai salah seorang yang disebut  pengurus di villa tersebut, tidak bersedia dikonfirmasi, bahkan pesan yang dikirimkan juga belum ada balasan.

Dari pantauan Jaya Pos Karimun dilapangan, usaha haram tersebut sangatlah maju, bahkan sampai menggaet para pria hidung belang dari negara jiran, yakni Malaysia dan Singapura.

Tarif yang diberlakukan juga cukup sangat pantastis yakni Rp 1.000.000 per malamnya, dengan jumlah PSK yang mencapai ratusan, sehingga pengusaha tersebut sangatlah meraup untung yang tergolong besar.

Usaha esek esek sudah puluhan tahun berjalan, usaha haram tersebut belum pernah ditindak aparat penegak hukum dan juga pemerintah Kabupaten Karimun. (LN) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *