PESISIR SELATAN, JAYA POS – Desa Wisata Amping Parak di Sutera, Pesisir Selatan, bersiap untuk membuktikan diri sebagai destinasi wisata unggulan dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Desa ini telah berhasil lolos seleksi administrasi dan pengisian kuesioner di Jadesta, platform ADWI milik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, dan akan segera menerima kunjungan visitasi dari kementerian tersebut.
Dalam persiapan menyambut kunjungan ini, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pesisir Selatan menurunkan tim liputan untuk melihat langsung berbagai upaya yang dilakukan oleh pengelola desa wisata. Haridman, pengelola desa wisata Amping Parak, menjelaskan berbagai persiapan yang telah dilakukan.
“Pertama, kami mengadakan rapat bersama OPD Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dan mendapatkan donasi dari CSR Bank Nagari dan BRI serta dukungan dari OPD terkait. Pembiayaan dari Bank Nagari dan BRI telah berjalan dan akan disurvey minggu ini,” ungkap Haridman.
Dinas Perumahan Pemukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kabupaten Pesisir Selatan juga membantu menyiapkan sarana dan prasarana kebersihan, termasuk tong sampah dan toilet, yang merupakan salah satu aspek penilaian penting. Selain itu, pemerintah nagari mengadakan pertemuan dengan seluruh pelaku wisata, termasuk pengusaha kuliner, fashion, dan seniman, untuk menyatukan persepsi dan tindakan menghadapi penilaian ADWI.
“Kami juga telah melakukan pembersihan di beberapa tempat dan sedang mempersiapkan lima kategori yang akan dinilai, mulai dari daya tarik wisata hingga digital kreatif. Kami juga melakukan penataan lembaga desa wisata dan pembenahan homestay dan toilet di kawasan,” jelas Haridman.
Dalam penilaian ADWI, pengelolaan sampah dan pengurangan risiko bencana menjadi poin unggulan bagi Desa Amping Parak. Desa ini telah memiliki lembaga dan regulasi tentang penanggulangan bencana serta unit pengelolaan sampah yang telah diakui di tingkat provinsi Sumatera Barat.
“Platform Jadesta memungkinkan kami untuk menjawab pertanyaan kuesioner sesuai dengan realitas di lapangan, dan setelah lolos ke lima puluh besar, seluruh persyaratan teknis administrasi telah disiapkan,” tambah Haridman. “Kami berharap Desa Amping Parak bisa lolos dari lima puluh besar dan menjadi salah satu desa wisata terbaik di Indonesia.”
Tim visitasi Diskominfo Kabupaten Pesisir Selatan juga berperan penting dalam persiapan ini. Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik (IKP) Diskominfo, Wildan, menjelaskan bahwa pihaknya akan menyediakan jaringan wifi untuk akses internet, mengembangkan aplikasi, dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia agar mampu mengelola publikasi melalui platform digital.
“Pemerintah Kabupaten sangat mengapresiasi komunitas peduli lingkungan di Amping Parak yang telah meraih prestasi menjadi bagian dari lima puluh besar titik destinasi di Indonesia,” ujar Wildan.
Desa Amping Parak memiliki potensi wisata yang luar biasa, termasuk pantai eksotis dengan hutan bakau dan cemara laut. Program konservasi dan vegetasi pantai yang didukung oleh berbagai lembaga telah mengubah kawasan tandus menjadi destinasi wisata potensial.
“Kami berharap Desa Amping Parak bisa menjadi inspirasi bagi pengelola desa wisata lainnya di Pesisir Selatan,” tutup Wildan.
Resiliensi risiko bencana merupakan salah satu inovasi yang diupayakan untuk mengurangi dampak bencana alam di kawasan barat Sumatera yang rawan gempa dan tsunami.(BsC)