SOLOK SELATAN, JAYA POS – Permasalahan jaringan informasi dan komunikasi yang masih lemah di wilayah Kenagarian Pakan Raba’a Timur, Kabupaten Solok Selatan, mendapat perhatian serius dari Camat KPGD, Adila Rekriyaldi, S.Sos, yang akrab disapa Adek. Ia menegaskan bahwa kondisi blank spot di daerah tersebut harus segera ditangani.
Saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (22/10/2025), usai menghadiri kegiatan Hari Santri Nasional di Pesantren Muhammad Al-Fatih, Pinti Kayu, dekat Kantor Wali Nagari Pakan Raba’a Timur, Adila menyampaikan keprihatinannya.
“Di lokasi acara dan sekitarnya hingga kini masih blank spot. Tidak adanya jaringan internet mengganggu aktivitas masyarakat, terutama para pelajar yang membutuhkan akses digital untuk belajar. Ini harus segera kita atasi, karena sekarang sudah era digitalisasi,” ujar Adek kepada Jaya Pos.
Menurut Adila, jaringan komunikasi yang lancar merupakan kebutuhan dasar masyarakat, apalagi dalam mendukung pendidikan dan pelayanan publik. Ia berharap pemerintah daerah bersama pihak terkait dapat segera mencari solusi agar masyarakat tidak lagi kesulitan mengakses informasi.
Sementara itu, dari penelusuran Jaya Pos di lapangan, seorang warga setempat di daerah Pinti Kayu, Pakan Raba’a Timur, yang juga pemilik warung (nama tidak ingin dipublikasikan), mengungkapkan kekecewaannya.
Menurutnya, sejak wilayah itu dimekarkan dan menjadi nagari tersendiri, mereka belum pernah mendapatkan fasilitas tower pemancar jaringan. Ironisnya, tower yang awalnya diperuntukkan bagi wilayah Pakan Raba’a Timur justru dialihkan ke Desa Sitiung, Kecamatan Darmadraya, kabupaten tetangga.
“Tower yang seharusnya untuk Pakan Raba’a Timur malah dipindahkan ke Sitiung. Sampai sekarang masih memakai nama Tower Pakan Raba’a Timur. Tapi kami, masyarakat asli di sini, tidak pernah diberi penjelasan resmi kenapa bisa dipindahkan,” ungkapnya.
Warga berharap, pemerintah daerah maupun pihak berwenang segera mengambil langkah nyata agar wilayah mereka tidak lagi tertinggal dalam hal akses jaringan komunikasi dan internet.
“Kami hanya ingin keadilan. Jangan biarkan kami terus terisolasi di tengah kemajuan teknologi sekarang ini,” tutupnya penuh harap.
(EA)












