Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadline

Dave Laksono Raih Gelar Doktor Ilmu Pertahanan Unhan RI

299
×

Dave Laksono Raih Gelar Doktor Ilmu Pertahanan Unhan RI

Sebarkan artikel ini
Doktor Dave Akbarshah Fikarno Laksono.

JAKARTA,JAYA POS – Sidang Promosi Terbuka Program Studi Ilmu Pertahanan Pascasarjana Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) menerima dan menyatakan lulus dengan predikat Cumlaude,  mahasiswa Dave Akbar Fikarno Laksono dengan disertasi berjudul “Kerja sama dan Kemandirian Industri Pertahanan dalam mendukung Produk Domestik Bruto Sebagai Upaya Pertahanan Negara”.

Direktur Pascasarjana Mayjen. TNI Dr. Joni Widjayanto, S.Sos., M.M., CIQnR., CIQar., CIPA selaku penguji dan pimpinan sidang  menyerahkan keputusan gelar Doktor kepada promovendus yang akrab disapa Dave Laksono, atas hasil keputusan sidang yang berlangsung di Ruang Merah Putih, Kampus Sentul Unhan RI Kamis 4 Januari 2024.

Promovendus berhasil menjawan pertanyaan para penguji internal maupun eksternal Dr. Herlina JR Saragih, M.Si, CIQnR., CIQar, Prof.Hikmahanto Juwana, SH., LLM., Ph.D; Kusnanto Anggoro, Ph.D.; Dr. Ir. Jupriyanto, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng.; dan Dr.Ir. Guntur Eko Saputro, S.I.P., MM.

Bertindak selaku promotor Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio, S.Sos., M.M. dan Prof. Dr. Ir. H. Surachman Surjaatmadja, M.M serta Letjen TNI (Purn) Dr. I Wayan Midhio, M.Phil selaku Co-Promotor I dan Co-Promotor II.

 Kebijakan Bottom-up

Dave Laksono Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar ini dalam disertasinya menyebutkan perlunya optimalisasi perumusan kebijakan oleh Kemhan (Kementerian Pertahanan) dan DPR RI dalam kerja sama industri pertahanan dimulai dengan pengarusutamaan kebijakan secara bottom-up.

“Selain itu, Kemhan, KKIP, DPR RI, dan Defend Id perlu berkoordinasi aktif untuk menyukseskan kebijakan yang telah dirumuskan sekaligus melakukan evaluasi lanjutan,” ungkapnya.

Ia mengatakan, KKIP dan industri pertahanan perlu meningkatkan material and capacity transfer , kemampuan MRO, serta komitmen pelaksanaan TKDN.

“Hal tersebut juga tidak terlepas dari peran DPR RI melalui pembentukan regulasi dan road map anggaran guna mendukung penyelenggaraan industri pertahanan ke arah kemandirian,” tambahnya.

PDB, kata dia, sebagai bagian penting dalam terbentuknya anggaran pertahanan perlu menjadi perhatian Kementerian Perindustrian, Bappenas, Kemenko Bidang Perekonomian, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan dan sinergitas dengan Defend Id. serta kolaborasi aktif dengan industri pertahanan swasta. “Ini bagian penting yang perlu kita bangun sinergitasnya,” tegas Dave Laksono.

Ketua Umum Kosgoro 1957 ini juga mengusulkan, agar pemerintah terus menempuh berbagai upaya agar Indonesia mampu mewujudkan Indonesia emas tahun 2045, di antaranya dengan pembangunan infrastruktur, kapasitas SDM, riset inovasi dan pengembangan bisnis, transformasi kebijakan dan regulasi, tata kelola data dan pengamanannya, hingga peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.

 Pilar Transformasi

Pilar transformasi ekonomi, lanjutnya,  sangat penting menjadi pendukung Indonesia Emas tahun 2045 tersebut. Berkaitan dengan penelitiannya tersebut, maka tentu sektor industri pertahanan dapat memberikan kontribusi tersendiri secara khusus dalam klaster industri manufaktur bagi PDB.

“Karena, PDB dapat menjadikan indikator sebagai negara dengan income tinggi/ developed country, distribusi pemerataan pendapatan/ penurunan gini ratio, sehingga karakteristik negara kuat dengan PDB tinggi termasuk bidang pertahanan,” tuturnya.

Namun yang lebih penting dari itu semua, Dave berharap pemerintah perlu lepas dari middle income trap dan sukses dalam berbagai hal.

“Yakni sukses industrialisasi kombinasi Kerjasama dan kemandirian, sukses penguasaan teknologi dan lainnya, karena Indonesia kaya akan bahan baku dan energi sehingga perlu di hilirisasi agar memiliki nilai tambah dalam memperkuat pertahanan kita,” pungkas Ketua DPP Partai Golkar bidang Luar Negeri ini.

Hadir dan menyaksikan  sidang terbuka Dewan Pertimbangan Presiden RI, HR. Agung Laksono;  Hinca Siburian(Kepala BSSN); Agus Gumiwang Kartasasmita (Menteri Perindustrian); Jerry Sambuaga (Wakil Menteri Perdagangan); Meutya Hafid (Ketua Komisi I DPR RI) serta sejumlah fubgsionsris DPP Partai Golkar dan Pimpinan Pusat Kolektif Kosgoro 1957 serta kerabat keluarga Dr. Dave Akbarshah Fikarno Laksono. (RIS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *