PESISIR SELATAN, JAYA POS —Bupati Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), Rusma Yul Anwar, menyalurkan ratusan paket bantuan untuk masyarakat korban banjir di Kampung Tanjung, Nagari Duku Utara, Kecamatan Koto XI Tarusan, pada Jumat (21/6/2024).
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Rusma Yul Anwar bersama Kepala Dinas BPBD Pessel Doni Gusrizal, Kepala Dinas Kominfo Wendi, Camat Tarusan Nurlaini, jajaran pemerintah Nagari Duku Utara, serta PSM setempat.
Pada Kamis malam (20/6/2024), Kampung Tanjung kembali dilanda banjir akibat curah hujan tinggi. Bupati Rusma Yul Anwar segera bertindak cepat dengan menyambangi korban terdampak dan memberikan bantuan.
“Kita bersama Kepala BPBD dan kawan-kawan PSM langsung bergerak cepat ketika mengetahui Kampung Tanjung kembali dilanda bencana banjir malam tadi, dan hari ini kita langsung turun untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak,” kata Rusma Yul Anwar.
Sebanyak 150 paket bantuan yang terdiri dari sembako, selimut, dan matras telah disalurkan kepada masyarakat yang terdampak. “Alhamdulillah, sebanyak 150 paket telah kita serahkan langsung kepada masyarakat yang telah didata oleh PSM dan Pemerintah Nagari serta pihak BPBD,” ujar Bupati.
Bupati berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban masyarakat terdampak. Ia juga meminta masyarakat yang belum menerima bantuan untuk melapor kepada dirinya, wali nagari, atau camat setempat agar distribusi bantuan merata.
“Bagi yang belum dapat, silakan sampaikan baik ke saya langsung maupun ke pihak nagari dan camat,” ucap Bupati Rusma Yul Anwar.
Menanggapi video viral mengenai bantuan BNPB yang belum disalurkan, Bupati menjelaskan bahwa bantuan tersebut disimpan sebagai stok untuk kondisi darurat. “Tidak ada maksud dan tujuan lain dibalik bantuan yang kita simpan dan sempat viral itu. Bantuan disiapkan untuk situasi darurat seperti ini,” jelas Bupati.
Mira (38), salah satu penerima bantuan, mengucapkan terima kasih kepada Bupati atas perhatiannya. Namun, ia berharap pemerintah segera melakukan normalisasi aliran sungai di sepanjang kampungnya untuk mencegah banjir berulang. “Kalau bisa dilakukan normalisasi segera mungkin, karena sebentar saja hujan, air kembali menerjang kampung kami,” harapnya.(BsC)
