Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadlineHukum & Kriminal

Proyek Irigasi P3A Talang Serumpun Dharmasraya Diduga Gagal Standar: Pengawasan Lemah, Dana Pokir DPR Jadi Sorotan

169
×

Proyek Irigasi P3A Talang Serumpun Dharmasraya Diduga Gagal Standar: Pengawasan Lemah, Dana Pokir DPR Jadi Sorotan

Sebarkan artikel ini

DHARMASRAYA, JAYA POS – Proyek irigasi Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3A) Talang Serumpun di Nagari Taratak Tinggi, Kecamatan Timpeh, Dharmasraya, kembali menjadi perhatian publik. Proyek senilai Rp 195 juta dari APBN ini diduga tidak memenuhi spesifikasi teknis yang seharusnya, sehingga memicu kekhawatiran dan kritik terkait lemahnya pengawasan.

Proyek ini dikerjakan dalam 60 hari kalender dengan sistem swakelola yang didanai melalui dana pokok pikiran (pokir) DPRD dari berbagai partai politik, termasuk dari fraksi PDI-P dan PAN. Namun, menurut Ketua Lembaga Komunitas Pemantau Korupsi (KPK) Nusantara Sumbar, Han Yusfik, pengerjaan proyek terlihat asal-asalan dan jauh dari standar teknis yang diharapkan. “Banyak spesifikasi teknis yang diabaikan, dan kepatuhan terhadap rencana awal minim,” tegas Han, Rabu (30/10/2024).

Sorotan lain datang dari indikasi lemahnya pengawasan proyek, terutama terkait pemasangan gambar kegiatan dan ruang direksi. Pengawasan yang longgar dianggap menambah kekhawatiran akan hasil akhir proyek ini, meskipun dana dari APBN seharusnya menjamin kualitas dan ketahanan infrastruktur. Hal ini dikhawatirkan berdampak pada ketahanan bangunan irigasi yang penting bagi masyarakat setempat.

Temuan di lapangan memperlihatkan pasangan batu irigasi yang dipasang tanpa koperan atau lapisan split/koral yang memadai, yang mengisyaratkan kualitas pekerjaan rendah. Batu-batu hanya ditempatkan di lantai kerja tanpa cor, sehingga diragukan mampu bertahan dalam jangka panjang. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi kerusakan di kemudian hari.

Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang di bawah Satuan Kerja Kementerian PUPR diharapkan mengambil langkah tegas untuk memperketat pengawasan dan tanggung jawab teknis agar proyek memenuhi standar yang sesuai. Han menambahkan, campur tangan dana pokir Dewan dari berbagai partai politik seolah membuat proyek ini melenceng dari perencanaan awal dan terkesan rancuh, sehingga menyulitkan untuk memastikan kualitas pengerjaan sesuai yang direncanakan.

Upaya awak media untuk dapat mengkonfirmasikan terhadap pihak terkait di lapangan, sangat sulit ditemukan, sampai berita ini diterbitkan. (BsC)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *