PALU MANAN, JAYA POS – Menjelang bulan suci Ramadhan 1446 H, Pemerintah Desa Palu Manan, Kecamatan Hamparan Perak, mengambil langkah tegas dengan menutup seluruh warung remang-remang di wilayahnya. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk komitmen dalam menjaga kesucian bulan Ramadhan serta menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi masyarakat dalam menjalankan ibadah.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Desa Palu Manan, Nasrul, yang didampingi oleh Babinsa Sersan Dian, Bhabinkamtibmas Serma Martin Siagian, Ketua BPD Muhammad Saman, serta tokoh agama Hairudin, S.Ag. Aksi ini juga mendapat dukungan penuh dari masyarakat setempat yang menginginkan lingkungan yang lebih aman dan nyaman, terutama dalam menyambut bulan penuh berkah ini.
Dalam operasi penutupan tersebut, petugas mendatangi setiap warung yang masih beroperasi dan memberikan imbauan kepada para pemilik usaha untuk menghentikan aktivitas mereka. Beberapa warung yang masih nekat beroperasi diberikan peringatan keras agar tidak membuka kembali usahanya selama bulan Ramadhan.
Langkah Tegas Demi Kenyamanan Bersama
Kepala Desa Palu Manan, Nasrul, menegaskan bahwa penutupan warung remang-remang ini tidak hanya sekadar untuk menghormati bulan Ramadhan, tetapi juga untuk menjaga ketertiban dan menghindari dampak negatif dari keberadaan tempat-tempat tersebut terhadap kehidupan sosial masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan nyaman dan tanpa gangguan. Langkah ini juga merupakan aspirasi warga yang menginginkan lingkungan yang lebih baik. Oleh karena itu, kami bersama aparat keamanan dan tokoh masyarakat sepakat untuk menutup warung remang-remang di desa ini,” ujar Nasrul.
Ia juga menambahkan bahwa langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi generasi muda agar tidak terpengaruh oleh hal-hal yang dapat merusak moral dan etika mereka. Selain itu, pemerintah desa akan terus berupaya menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya dengan menggandeng berbagai pihak terkait.
Dukungan Tokoh Agama dan Masyarakat
Tokoh agama setempat, Hairudin, S.Ag, turut mengapresiasi kebijakan yang diambil oleh pemerintah desa. Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari upaya menciptakan lingkungan yang lebih religius dan harmonis di Desa Palu Manan.
“Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menutup tempat-tempat tersebut. Ini adalah langkah yang baik untuk membangun desa yang lebih religius dan harmonis. Saya juga mengajak masyarakat untuk terus menjaga kebersihan hati dan lingkungan selama bulan suci ini,” ujar Hairudin.
Masyarakat Desa Palu Manan juga menyambut baik keputusan ini dan mengungkapkan rasa terima kasih kepada Kepala Desa serta seluruh pihak yang terlibat. Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa keputusan ini sangat dinantikan oleh banyak orang.
“Kami sangat mendukung tindakan ini demi kebaikan bersama. Dengan ditutupnya warung remang-remang, desa kami akan menjadi lebih aman dan nyaman, terutama bagi anak-anak dan generasi muda. Semoga kebijakan ini dapat terus dipertahankan, tidak hanya saat Ramadhan, tetapi juga seterusnya,” ungkapnya.
Harapan Ke Depan
Penutupan warung remang-remang ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun masyarakat yang lebih religius, harmonis, dan tertib. Pemerintah Desa Palu Manan juga menegaskan bahwa mereka akan terus melakukan pengawasan guna memastikan bahwa tidak ada lagi warung remang-remang yang kembali beroperasi di wilayah tersebut.
Selain itu, pemerintah desa bersama aparat keamanan dan tokoh masyarakat akan terus bersinergi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Desa Palu Manan. Masyarakat juga diimbau untuk selalu melaporkan jika menemukan adanya aktivitas yang dapat mengganggu ketertiban dan kenyamanan bersama.
Dengan adanya kerja sama antara pemerintah desa, aparat keamanan, dan masyarakat, diharapkan langkah ini dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan sosial di Desa Palu Manan, tidak hanya selama bulan Ramadhan, tetapi juga dalam jangka panjang. (Horasman Limbong)