BeritaHeadlineHukum & Kriminal

Proyek Siluman BBWS Sumatera II di Desa Kota Rantang: Rakyat Bertanya, Negara Diam

5
×

Proyek Siluman BBWS Sumatera II di Desa Kota Rantang: Rakyat Bertanya, Negara Diam

Sebarkan artikel ini
Proyek Siluman Penggairan BWS Provinsi Sumatra Tikat Dua (2)

KOTA RANTANG, JAYA POS – Sebuah proyek misterius tanpa papan informasi tengah berlangsung di Desa Kota Rantang, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang. Proyek yang disebut-sebut milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II Medan ini menimbulkan keresahan warga, karena pelaksanaannya terkesan ditutup-tutupi dan tidak transparan.

Wartawan Jaya Pos yang turun langsung ke lokasi proyek terkejut melihat tidak adanya plang proyek yang biasanya wajib terpasang sebagai bentuk transparansi kepada publik. Saat ditanya, para pekerja hanya menjawab singkat,

“Ini pekerjaan pemerintah, Pak. Soal papan proyek bukan urusan kami. Kami hanya kerja.”

Jawaban yang menggambarkan betapa proyek ini berjalan tanpa pengawasan yang jelas. Tidak ada penjelasan asal anggaran, nama pelaksana, ataupun batas waktu pekerjaan.

Wartawan pun mendatangi kantor desa untuk menggali informasi lebih lanjut. Salah satu kepala dusun di Desa Kota Rantang mengaku bahwa proyek tersebut katanya untuk mengalirkan air ke sawah warga, agar tidak kekeringan saat musim kemarau. Namun, saat ditanya lebih jauh, ia pun tidak tahu menahu soal detail proyek tersebut.

“Kami tidak ngerti, Pak. Itu proyek BBWS Sumatera II Medan,” jawabnya singkat.

Proyek seperti ini bukan hanya menabrak aturan, tapi juga mencederai semangat keterbukaan dan pengelolaan anggaran yang akuntabel. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, setiap proyek yang menggunakan uang negara WAJIB memasang papan nama proyek. Ini bukan sekadar formalitas, tapi bentuk pertanggungjawaban kepada rakyat.

Jika proyek ini benar milik BBWS Sumatera II, maka patut dipertanyakan integritas lembaga tersebut. Atau jangan-jangan ada praktik busuk yang sengaja ditutup-tutupi? Apakah ini bagian dari budaya proyek siluman yang selama ini merugikan rakyat kecil?

Jaya Pos akan terus menelusuri proyek ini hingga terang-benderang. Jika perlu, kami akan menyurati BBWS Sumatera II, Kementerian PUPR, hingga aparat penegak hukum. Karena di balik proyek tanpa nama, bisa saja tersembunyi kejahatan luar biasa bernama korupsi. (Horas Limbong)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *