DHARMASRAYA, JAYA POS – Di tengah panasnya suhu politik menjelang Pilkada 2024, perjalanan pasangan Adi Gunawan dan Romi Siska dalam proses pendaftaran ke KPU Dharmasraya Jumat 12 September 2024 menjadi narasi penuh ketegangan dan semangat perjuangan. Keputusan KPU untuk membuka kembali masa pendaftaran diiringi dengan kontroversi yang memicu berbagai reaksi. Pasangan AG-Romi berhasil mengatasi berbagai rintangan, menjadikan mereka simbol harapan baru bagi pendukungnya yang mendambakan perubahan di Dharmasraya.
Proses pendaftaran yang semula dilihat sebagai langkah formalitas berubah menjadi drama politik yang penuh intrik. Dari perpanjangan masa pendaftaran hingga berbagai upaya menghalangi langkah mereka, perjalanan AG-Romi menjadi cerminan dinamika demokrasi yang terus diuji. Bagi masyarakat pendukung, keberhasilan mereka mendaftar tidak hanya sekedar langkah administratif, melainkan simbol keberpihakan rakyat dalam memperjuangkan masa depan Dharmasraya kedepan akan lebih baik, ungkap dari salah seorang tokoh dan masyarakat Pendukung Trison.
Di balik sorotan media dan perhatian publik, pasangan AG-Romi harus berhadapan dengan realitas bahwa perjalanan mereka baru saja dimulai. Kontroversi seputar pendaftaran ini tidak hanya menambah tensi politik, tetapi juga mencerminkan besarnya ekspektasi terhadap masa depan daerah. Para pendukungnya yakin bahwa pasangan ini mampu membawa Dharmasraya menuju kemajuan yang lebih baik dengan kepemimpinan yang tegas dan berorientasi amanah pada kesejahteraan rakyat.
Dalam orasi dan dukungan masyarakat, muncul keyakinan bahwa pasangan Adi Gunawan dan Romi bukan hanya sekedar kandidat, akan tetapi simbol perlawanan terhadap segala bentuk ketidakadilan. Masyarakat melihat mereka sebagai sosok yang siap memperjuangkan nasib Dharmasraya, melawan berbagai kepentingan yang ingin membelokkan arah demokrasi.
Pendaftaran AG-Romi telah mengukir babak baru dalam sejarah politik lokal. Kini, dengan sorotan tajam dari publik, perjuangan mereka akan terus berlanjut hingga pemilihan nanti. Pertarungan politik ini bukan hanya tentang siapa yang akan menang, tetapi juga tentang bagaimana demokrasi terus dijaga dan dilestarikan di Dharmasraya.
Kemenangan bukanlah akhir dari perjalanan ini, tetapi justru permulaan dari perjuangan panjang untuk mewujudkan janji-janji kemajuan dan perubahan yang diharapkan masyarakat. Masa depan Dharmasraya ada di tangan rakyat, dan mereka kini menaruh harapan besar pada pasangan AG-Romi untuk menjadi agen perubahan yang membawa angin segar bagi perkembangan daerah.
Akankah kontroversi ini menjadi momentum kebangkitan demokrasi di Dharmasraya? Hanya waktu yang akan menjawab.(BsC)