SOLOK SELATAN, JAYA POS — Kondisi akses jalan menuju Dusun Kampung Baru (Kampung Dalam), Nagari Persiapan Pekonina, Kecamatan Pauh Duo, Solok Selatan, kian memprihatinkan. Jalan yang menjadi urat nadi aktivitas pertanian masyarakat itu rusak parah dan belum mendapat perhatian serius dari pihak terkait.
Kepala Jorong Kampung Baru, Ali, mewakili warga, mendesak Penjabat (PJ) Wali Nagari, Wardoyo, agar segera mengusulkan bantuan perbaikan jalan kepada perusahaan yang beroperasi di wilayah mereka, yaitu PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML).
“Warga sangat berharap kepada PJ Wali Nagari agar mengajukan permohonan bantuan kepada pihak PT SEML untuk memperbaiki jalan tani kami,” ujar Ali kepada wartawan Jaya Pos dan Japos.co, Kamis (3/7/2025).
Menanggapi hal ini, tim redaksi langsung menghubungi Wardoyo melalui pesan WhatsApp. Dalam tanggapannya, Wardoyo menyebut bahwa perbaikan jalan tersebut merupakan tanggung jawab Dinas PU Kabupaten Solok Selatan.
Namun, keesokan harinya, Jumat (4/7/2025), ketika dikonfirmasi kembali oleh wartawan, Wardoyo mengaku belum pernah membawa persoalan jalan rusak tersebut ke pihak PT SEML, meskipun pintu masuk utama perusahaan tersebut berada di wilayah administrasi nagarinya.
“Kami belum pernah mengajukan (permohonan bantuan) secara resmi,” jawab Wardoyo. Ketika ditanya lebih lanjut soal niat untuk membuat proposal atau mengupayakan bantuan secara prosedural, Wardoyo menyatakan, “Insya Allah akan saya coba, Pak.”
Wartawan pun mengingatkan bahwa sebagai pemimpin wilayah, PJ Wali Nagari memiliki tanggung jawab moral dan administratif untuk memperjuangkan kebutuhan masyarakatnya. “Jangan sampai terkesan pasif atau membungkam keluhan masyarakat,” ucap wartawan Jaya Pos saat menutup percakapan.
Tokoh Masyarakat: Pemimpin Harus Proaktif Jemput Bola
Menanggapi kondisi ini, tokoh masyarakat setempat, Irwandi SB, menilai bahwa kerusakan jalan tersebut seharusnya tidak dibiarkan berlarut-larut.
“Pemimpin nagari tidak bisa hanya berdalih bahwa ini tanggung jawab PU. Seorang wali nagari harus proaktif menjemput bola. Kalau perlu, kejar semua sumber bantuan, baik dari pemerintah maupun swasta seperti PT SEML,” ujar Irwandi kepada wartawan Japos.co.
Irwandi menegaskan bahwa akses jalan tani merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat desa. Jalan yang buruk akan langsung berdampak pada kelancaran usaha tani dan kesejahteraan warga.
“Ini soal tanggung jawab. Apalagi PT SEML beroperasi di wilayah tersebut. Harusnya, sebagai tuan rumah, pemerintah nagari berani menyuarakan kebutuhan rakyatnya,” lanjut Irwandi.
Ia juga mengingatkan agar pemerintah nagari tidak dianggap lemah oleh nagari lain, apalagi jika terlihat tak mampu memanfaatkan keberadaan perusahaan besar di wilayahnya.
“Kalau jalan petani di sekitar PT SEML saja rusak, bagaimana masyarakat bisa berharap pada pihak luar? Kita butuh pemimpin yang berani dan peduli,” pungkas Irwandi. (EA)